Sabtu, 28 Maret 2015

Kursus Pembina Mahir Dasar SMA Negeri 3 Kandis

Pendidikan Kepramukaan merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang wajib dilaksanakan di sekolah. Kegiatan dilaksanakan melalui Gugus Depan Gerakan Pramuka yang berpangkalan disekolah. Melalui pendidikan Kepramukaan

ini dapat dilakukan pembinaan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila, pendidikan pendahuluan bela Negara, kepribadian dan budi pekerti luhur, berorientasi, pendidikan kewiraswastaan, kesegaran jasmani dan daya kreasi, persepsi, apresiasi dan kreasi seni.
Gerakan pramuka sebagai satu-satunya wadah kegiatan kepanduan di sekolah merupakan tempat pendidikan bagi anak-anak yang dilaksanakan dengan penuh kegembiraaan, penuh pendidikan dan dilakukan di luar jam sekolah maupun jam keluarga. Sebagai satunya kegiatan kepanduan, pramuka diharapkan dapat memberikan peranan penting dalam peningkatan,  pembentukan sikap dan mental peserta didik pada sikap yang baik. Sikap baik dalam arti berakhlaq mulia, sopan santun, rasa cinta kasih sesama, patriot, suci dalam segala pikiran maupun perbuatan, bertaqwa kepada tuhannya, dan segala sikap yang lain. Pendek kata diharapkan anggota pramuka dapat melaksanakan Dasa Dharma dan Tri Satya yang merupakan kode etik dan janji pramuka.
Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan Kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia, agar menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur baik mental maupun spiritual, serta mempunyai budi pekerti yang tinggi dan kuat dalam keyakinan beragama, cerdas, terampil dan sehat jasmaninya.
Tugas pokok gerakan Pramuka adalah menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, mencari tujuan Gerakan Pramuka sehingga dapat membentuk kader-kader pembangunan yang berjiwa Pancasila dan sanggup serta mampu menyelenggarakan pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.
Gerakan Pramuka hidup dan bergerak di tengah masyarakat dan berusaha membentuk kader-kader pembangunan yang berguna bagi masyarakat. Karenanya gerakan Pramuka memperhatikan pula keadaan, kemampuan, kebutuhan dan harapan masyarakat termasuk para orang tua. Sehingga gerakan Pramuka terutama pada satuan-satuannya dapat menyiapkan tenaga Pramuka sesuai dengan apa yang diharapkan orang tua dan masyarakat setempat.
Masalah yang dihadapi Gerakan Pramuka saat ini adalah rendahnya kualitas dan kuantitas Pembina Pramuka. Sudah amat jarang terjadi munculnya Pembina baru yang memiliki pengalaman ketika menjadi siaga, penggalang, penegak maupun Pandega. Banyak Pembina yang muncul karena jabatannya sebagai seorang guru, misalnya guru olahraga, guru kelas, yang notabene kurang memiliki pengalaman yang cukup sebagai anggota gerakan Pramuka sebelumnya. Kurangnya pengalaman mereka sudah barang tentu akan berakibat pada lemahnya pemahaman mereka terhadap ide dasar pendidikan kepramukaan.

Sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan wawasan Pembina Pramuka dalam membina peserta didik agar tercapainya tujuan gerakan Pramuka maka, diperlukan pendidikan dan latihan (kursus) untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sehingga mengerti dan memahami serta ikut memiliki gerakan Pramuka sehingga sadar secara sukarela membantu baik moril maupun materiil terhadap pelaksanaan pendidikan dan latihan di dalam gerakan Pramuka. Selain itu, diharapkan pula muncul Pembina Pramuka yang memiliki pengalaman dalam hal Kepramukaan serta memahami ide dasar Kepramukaan. Apalagi saat ini gerakan pramuka atau kepramukaan sudah masuk ekskul wajib berdasarkan keputusan presiden yang tertuang dalam undang-undang nomor 12 tahun 2012. Untuk itu diperlukan kursus Pembina Pramuka mahir Tingkat Dasar bagi Pembina Pramuka agar pembinaan terhadap generasi bangsa khususnya dalam bidang kepramukaan benar-benar tertuang dengan sebaik-baiknya dan mampu mencetak kader yang benar-benar berkualitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar