Pendidikan Kepramukaan merupakan kegiatan
ekstrakurikuler yang wajib dilaksanakan di sekolah. Kegiatan dilaksanakan
melalui Gugus Depan Gerakan Pramuka yang berpangkalan disekolah. Melalui
pendidikan Kepramukaan
ini dapat dilakukan pembinaan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila, pendidikan pendahuluan bela Negara, kepribadian dan budi pekerti luhur, berorientasi, pendidikan kewiraswastaan, kesegaran jasmani dan daya kreasi, persepsi, apresiasi dan kreasi seni.
Gerakan pramuka sebagai satu-satunya wadah
kegiatan kepanduan di sekolah merupakan tempat pendidikan bagi anak-anak yang
dilaksanakan dengan penuh kegembiraaan, penuh pendidikan dan dilakukan di luar
jam sekolah maupun jam keluarga. Sebagai satunya kegiatan kepanduan, pramuka
diharapkan dapat memberikan peranan penting dalam peningkatan, pembentukan sikap dan mental peserta didik
pada sikap yang baik. Sikap baik dalam arti berakhlaq mulia, sopan santun, rasa
cinta kasih sesama, patriot, suci dalam segala pikiran maupun perbuatan,
bertaqwa kepada tuhannya, dan segala sikap yang lain. Pendek kata diharapkan
anggota pramuka dapat melaksanakan Dasa Dharma dan Tri Satya yang merupakan
kode etik dan janji pramuka.
Gerakan Pramuka bertujuan
mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan prinsip-prinsip dasar metodik
pendidikan Kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan,
kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia, agar menjadi
manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur baik mental maupun spiritual,
serta mempunyai budi pekerti yang tinggi dan kuat dalam keyakinan beragama,
cerdas, terampil dan sehat jasmaninya.
Tugas pokok gerakan Pramuka
adalah menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi anak-anak dan pemuda
Indonesia, mencari tujuan Gerakan Pramuka sehingga dapat membentuk kader-kader
pembangunan yang berjiwa Pancasila dan sanggup serta mampu menyelenggarakan
pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.
Gerakan Pramuka hidup dan
bergerak di tengah masyarakat dan berusaha membentuk kader-kader pembangunan
yang berguna bagi masyarakat. Karenanya gerakan Pramuka memperhatikan pula
keadaan, kemampuan, kebutuhan dan harapan masyarakat termasuk para orang tua.
Sehingga gerakan Pramuka terutama pada satuan-satuannya dapat menyiapkan tenaga
Pramuka sesuai dengan apa yang diharapkan orang tua dan masyarakat setempat.
Masalah yang dihadapi Gerakan
Pramuka saat ini adalah rendahnya kualitas dan kuantitas Pembina Pramuka. Sudah
amat jarang terjadi munculnya Pembina baru yang memiliki pengalaman ketika
menjadi siaga, penggalang, penegak maupun Pandega. Banyak Pembina yang muncul
karena jabatannya sebagai seorang guru, misalnya guru olahraga, guru kelas,
yang notabene kurang memiliki pengalaman yang cukup sebagai anggota gerakan
Pramuka sebelumnya. Kurangnya pengalaman mereka sudah barang tentu akan
berakibat pada lemahnya pemahaman mereka terhadap ide dasar pendidikan
kepramukaan.
Sebagai upaya peningkatan
pengetahuan dan wawasan Pembina Pramuka dalam membina peserta didik agar
tercapainya tujuan gerakan Pramuka maka, diperlukan pendidikan dan latihan
(kursus) untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sehingga mengerti dan
memahami serta ikut memiliki gerakan Pramuka sehingga sadar secara sukarela
membantu baik moril maupun materiil terhadap pelaksanaan pendidikan dan latihan
di dalam gerakan Pramuka. Selain itu, diharapkan pula muncul Pembina Pramuka
yang memiliki pengalaman dalam hal Kepramukaan serta memahami ide dasar
Kepramukaan. Apalagi saat ini gerakan pramuka atau kepramukaan sudah masuk
ekskul wajib berdasarkan keputusan presiden yang tertuang dalam undang-undang
nomor 12 tahun 2012. Untuk itu diperlukan kursus Pembina Pramuka mahir Tingkat
Dasar bagi Pembina Pramuka agar pembinaan terhadap generasi bangsa khususnya
dalam bidang kepramukaan benar-benar tertuang dengan sebaik-baiknya dan mampu
mencetak kader yang benar-benar berkualitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar